Partai Buruh Australia Dukung Perubahan Permudah Visa Bagi Warga Indonesia

Pemimpin Oposisi Australia yang juga Ketua Partai Buruh Anthony Albanese menyatakan masuk akal jika aturan ketat Visa Australia yang diberlakukan untuk warga Indonesia perlu untuk diubah. Hal itu telah mempersulit turis Indonesia berkunjung ke sana.
Albanese menyinggung hal itu dalam kunjungan resmi pertamanya ke luar negeri, yaitu ke Jakarta pada awal pekan ini (26/8/2019). Didampingi Menlu (bayangan) Penny Wong dan anggota DPR Luke Gosling, Albanese menemui Menlu RI Retno Marsudi.
Seperti dilaporkan kantor berita Australian Associated Press, usai pertemuan itu Albanese menyatakan mendukung penyederhanaan proses visa untuk warga Indonesia yang ingin bepergian ke Australia sebagai turis.
Saat ini, warga Australia dapat melakukan perjalanan ke Indonesia tanpa visa dan tinggal selama satu bulan (bebas visa).
Tapi sebaliknya, warga Indonesia justru harus menjalani proses permohonan visa yang panjang dan memakan waktu dengan biaya 140 dolar per orang atau hampir Rp 1,5 juta.
Pemohon juga akan ditanyai sejumlah hal seperti apakah yang bersangkutan pernah melakukan genosida, terlibat kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, penyiksaan, perbudakan dan sejumlah pertanyaan ketat lainnya.
Setelah melalui proses seperti ini, permohonan visa itu juga bisa ditolak dan uangnya tidak dikembalikan.
"Di negara luas ini, di seluruh nusantara, kelas menengahnya tumbuh yang berpotensi meningkatkan jumlah turis dari Indonesia di Australia," katanya.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya