Partai Busuk Hasilkan Kepala Daerah Korup
Selasa, 07 Agustus 2012 – 02:52 WIB
JAKARTA - Banyak kepala daerah yang belum lama menjabat, tiba-tiba tersangkut kasus hukum dan masuk penjara. Gubernur Sumut Syamsul Arifin yang saat ini dibui, hanya salah satu contoh saja. Artinya, besarnya dana APBD yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pilgub 2008, seolah sia-sia. Pasalnya, gubernur hasil pilgub hanya menjabat sebentar saja. Selebihnya, diteruskan Plt Gubernur Gatot Pujo Nugroho hingga habisnya masa jabatan.
Di masa mendatang, peluang kepala daerah yang diseret masuk bui tatkala belum lama memerintah, ternyata cukup besar.
Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruptions Watch (ICW), Ade Irawan, membeberkan alasannya. Dikatakan, sesuai aturan yang berlaku sampai saat ini, pintu masuk pencalonan di pemilukada ada tiga, yakni pintu partai politik, gabungan partai politik, dan jalur perseorangan atau independen.
Dengan demikian, lanjut Ade, yang paling berperan dalam proses penjaringan calon adalah partai politik dan warga untuk calon yang lewat jalur perseorangan. Faktanya, sangat sedikit calon independen yang bisa memenangkan pertarungan.
JAKARTA - Banyak kepala daerah yang belum lama menjabat, tiba-tiba tersangkut kasus hukum dan masuk penjara. Gubernur Sumut Syamsul Arifin yang saat
BERITA TERKAIT
- Menyikapi Pernyataan Effendi, Guntur Romli Yakin Status Tersangka Hasto Sebagai Orderan Politik
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!
- Sultan Sebut Sawit Bisa Jadi Modal Soft Power Indonesia Dalam Geopolitik Global
- Agenda HUT PDIP Tidak Mundur Meski Hasto Menghadapi Persoalan di KPK
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN