Partai Demokrat Makin Membara, Pemecatan 7 Kader Bakal Dianulir
jpnn.com, JAKARTA - Wacana Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat tidak terbendung setelah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan pemecatan terhadap sejumlah kader senior.
Selain membahas pergantian ketua umum, KLB yang direncanakan akan digulirkan pada awal bulan Maret 2021 juga akan membahas nasib tujuh kader yang dipecat.
Salah satu pendiri partai berlogo bintang mercy, Max Sopacua, menyebutkan salah satu agenda di dalam KLB tersebut adalah untuk menganulir keputusan yang telah dibuat oleh DPP Partai Demokrat.
"Menganulir keputusan-keputusan yang dibuat oleh DPP kalau keputusan merugikan orang banyak, merugikan partai itu sendiri dan tidak mencerminkan kebersamaan, tetapi mencerminkan keberpihakan dan kepentingan satu golongan," kata Max saat dihubungi JPNN.com, Selasa (2/3).
Max Sopacua menilai, langkah AHY memecat sejumlah kader senior belum bisa disebut sebagai penetapan yang rasional berdasarkan hukum.
Ia juga menyinggung pernyataan Syarief Hasan yang menyebutkan kader yang sudah dipecat tidak memilik suara.
Max lantas membandingkan dengan peristiwa yang dialami Fahri Hamzah yang dipecat oleh PKS saat menjabat sebagai anggota DPR RI.
"PKS memecat Fahri Hamzah, tetapi dia duduk jadi wakil ketua DPR sampai selesai periodenya. Sekarang apa lagi Syarief Hasan sebut yang sudah dipecat tidak ada suaranya, dari mana dia mendapatkan teori itu? Inkracht dulu kalau mau di pengadilan. Inkracht dulu melalui Pengadilan Tata Usaha Negara atau Pengadilan Negeri, baru dikatakan pas," lanjutnya.
Agenda KLB Partai Demokrat antara lain membahas nasib tujuh orang kader yang dipecat, berikut ini pernyataan Max Sopacua.
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Berita Duka, Ketua Demokrat SBD Johanis Ngongo Ndeta Meninggal Dunia
- Videotron Ambruk saat Menko AHY Pidato, Sejumlah Pejabat Nyaris Ketiban
- 98 Keluarga Tidak Mampu Menempati Rusunawa Rancaekek dan Solokan Jeruk
- Menko AHY Minta Ada Sistem Peringatan Dini Terhadap Transportasi Selama Nataru
- Imbas PPN 12 Persen, Harga Tarif Pesawat Bakal Turun 10 Persen