Partai Garuda Ajak Masyarakat Cermat Memilih Pemimpin Masa Depan
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi meminta masyarakat cermat dalam memilih pemimpin masa depan.
Menurutnya, saat ini pembicaraan politik dan pemilu dikuasai oleh para makelar politik.
"Begitu banyak makelar politik yang diberikan panggung untuk menyampaikan narasi kebencian, menyampaikan fitnah dan membangkitkan isu sara, jadi, akhirnya pendidikan politik kepada masyarakat terbenam dengan informasi sesat," ungkap Teddy di Jakarta, Sabtu (6/8).
Teddy pun menyayangkan karena ada segelintir politisi tak meluruskan tindakan sesat dalam politik.
Justru, kata dia, segelintir orang malah mengikuti narasi yang dibangun oleh para makelar politik tersebut.
"Anak bangsa pun saling membenci. Padahal dalam UU Partai Politik, ada kewajiban partai politik untuk memberikan pendidikan politik ke masyarakat," bebernya.
Teddy menekan pendidikan politik bukan berarti tidak ada intrik. Dia pun mengaku intrik adalah bagian dari pendidikan politik, karena pemilu adalah kontestasi, di mana akan ada benturan pemikiran dan benturan pendapat, pertarungan pemikiran, dan pendapat.
Teddy juga tak menampik jika intrik membuat masyarakat bisa memutuskan calon pemimpin mereka, tetapi, bukan memilih karena unsur SARA, termakan fitnah, hasutan, dan hal negatif lainnya.
Wakil Ketua Partai Garuda, Teddy Gusnaidi nilai pembicaraan politik dikuasai makelar, masyarakat cermat pilih pemimpin
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis
- MPR RI Berperan Penting jaga Stabilitas Demokrasi di Indonesia
- Partisipasi Pilkada Jakarta Menurun, Pengamat Sebut Parpol Gagal
- Jaksa Agung Diharapkan Tak Berafiliasi dengan Partai Politik
- Tolak Berkas Pencalonan Dico-Ali, KPU Kendal Dinilai Melanggar Aturan
- Disebut Makelar Jabatan, Raffi Ahmad Merespons Begini