Partai Garuda: Jangan Beri Ruang Turis Asing Mendikte Masyarakat Lokal
jpnn.com, JAKARTA - Belakangan ramai sejumlah turis membuat petisi ke pemerintah Bali, karena merasa terganggu dengan suara ayam berkokok di sekitar tempat mereka menginap.
Kemudian, Kepala Seksi Trantib Kecamatan Kuta Selatan I meminta agar pemilik ayam merelokasi ayamnya, menjauh dari lokasi penginapan, tetapi ditolak oleh pemilik ayam tersebut.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengatakan persoalan itu kelihatannya lucu dan sepele, tetapi faktanya ini tidak lucu dan tidak sepele.
"Karena memberi ruang bagi pihak asing untuk mendikte masyarakat lokal. Seharusnya Trantib di sana tegas, jika tidak nyaman, komplain ke hotel atau pindah mencari hotel lain, bukan malah mendikte warga lokal pemilik ayam," kata Teddy di Jakarta, Sabtu (4/3).
Menurut Teddy, komplain boleh saja dilakukan jika warga sekitar yang merasa terganggu, maka harus dicari penyelesaiannya.
Namun, itu tidak berlaku bagi turis yang hanya mampir sebentar.
Teddy mengingatkan menghormati dan melindungi para tamu adalah adab yang baik dan memang sudah menjadi karakter masyarakat bangsa ini.
"Tetapi bukan berarti harus menginjak harga diri kita. Kasus ini terlihat sepele tapi ini tidak sepele," pungkas Teddy.
Belakangan ramai sejumlah turis membuat petisi ke pemerintah Bali, karena merasa terganggu dengan suara ayam berkokok di sekitar tempat mereka menginap.
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara
- Kronologi Anak Drummer Matta Band Meninggal Dunia di Bali
- HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global
- BSI Perkuat Kemandirian Ekonomi Masyarakat Bali, Berdayakan UMKM
- PSI Kecam Rencana Eutanasia Anjing Jalanan di Bali
- Bule Australia Buka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali, Terang-terangan