Partai Garuda: Memperalat Agama untuk Politik Ialah Perbuatan Hina

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengapresiasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang meminta seluruh pihak menghentikan upaya memperalat agama untuk kepentingan politik sesaat.
Dia menyebutkan imbauan itu berdasarkan analisa di lapangan dan bagian dari keresahan yang disuarakan.
"Tentu semuanya sepakat, bahwa memperalat agama untuk kepentingan politik adalah perbuatan hina," kata Teddy dalam keterangannya, Rabu (9/11).
Oleh karena itu, dalam UU Pemilu maupun aturan lainnya sudah melarang hal tersebut.
"Artinya bola saat ini ada di tangan partai politik, apakah demi politik bekerjasama dengan para pedagang politik identitas atau tidak?," lanjutnya.
Teddy menyebutkan orang-orang yang menjual politik identitas akan berhenti tidak ada partai politik yang tertarik.
"Parpol tidak membeli dagangan mereka. Mereka akan tetap eksis jika ada partai politik yang membeli," ujar Teddy.
Dia menegaskan partainya mengharamkan setiap kader untuk ikut dan terlibat dalam pergerakan politik, baik untuk pemilu maupun pilkada.
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengapresiasi PBNU yang meminta seluruh pihak menghentikan upaya memperalat agama untuk kepentingan politik
- Ini Legasi Nana Sudjana Selama Memimpin Jateng
- Nana Sudjana Apresiasi KPU Jateng yang Bisa Hemat Anggaran Pilkada Rp 150 Miliar
- Kapolri dan Ketua PBNU Membahas Keberagaman dan Isu Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
- Kerja Sama Polri-PBNU Dinilai Efektif Kurangi Kekerasan di Pesantren
- Keberpihakan Kadis DPMK Sarmi di Pilkada Bisa Berujung Pidana, BKN Didesak Bertindak
- Sengketa Pilkada Barito Utara Diterima MK, Praktisi Hukum: Ini Bukti Ada Pelanggaran