Partai Garuda Minta Pemda Bijaksana, Ekspresi Anak Muda Jangan Dimatikan
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Partai Garuda Teddy Gusnaidi meminta semua pihak jangan reaktif terkait kritik dari anak muda.
Seperti diketahui, Bima Yudho mendapat ancaman karena mengkritik jalanan rusak Lampung dengan kata 'Dajjal'.
"Sebenarnya apa yang disampaikan oleh Bima, bagian dari kritik karena apa yang dia sampaikan ada benarnya juga. Yang menjadi permasalahan adalah ketika dia menggunakan kata dajjal, sehingga dia dilaporkan salah satu warga," ungkap Teddy dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (15/4).
Menurut Teddy, jika benar seperti pengakuan Bima bahwa akibat kritikannya, orang tuanya dipanggil oleh kepala daerah dan disalahkan, tentu sangat disayangkan.
"Ambil kritikan itu untuk membenahi, jangan sampai sibuk membela diri. Mengayomi dan sedikitlah memahami ekspresi anak muda, jangan malah dimatikan," kata Jubir Partai Garuda itu.
Dia meminta pemerintah daerah sebaiknya bersikap bijak terhadap kritik.
Teddy menilai Bima hanya menyampaikan apa yang dia lihat.
Kecuali, kata di, memang Bima hanya memaki-maki dan menyebarkan fitnah, tentu harus diluruskan.
Wakil Ketua Partai Garuda Teddy Gusnaidi meminta semua pihak jangan reaktif terkait kritik dari anak muda.h
- Gandeng YKSE, Insight Investments Jawab Tantangan Finansial Anak Muda
- Siap Menangkan RIDO jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, PP DKI Ajak Anak Muda Gunakan Hak Suara
- Kementrans dan LDPP Siapkan Beasiswa Patriot Bagi Anak-anak Muda yang Ingin Kuliah
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Pemuda Muhamadiyah Harus Siap Hadapi Tantangan Politik Menuju Indonesia Emas 2045
- Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe Elektabilitasnya Moncer di Kalangan Anak Muda