Partai Hijau Kecam Perubahan Aturan Penanganan Pencari Suaka di Australia

Partai Hijau menilai perubahan dalam aturan penanganan pencari suaka di Australia mengesankan bahwa "mereka tidak dikehendaki di Australia".
Dalam perubahan aturan yang diusulkan bulan Maret lalu, pertanyaan apakah pencari suaka itu mengalami penyiksaan atau trauma (di negara asalnya), akan ditanyakan belakangan saat pemeriksaan kesehatan.
Juru bicara Partai Hijau urusan Imigrasi Senator Sarah Hanson-Young mengatakan, jika pencari suaka yang dihadang di tengah laut tidak diberi kesempatan menjelaskan penyiksaan dan trauma yang mereka alami, sama saja dengan menyuruh mereka, "pergi dan mati saja di tempat lain," katanya.
"Sangat jelas tujuan pemerintah adalah mempersempit kesempatan bagi mereka untuk diterima sebagai pencari suaka," jelas Senator Hanson-Young.
Dengan demikian, kata Senator Hanson-Young, petugas di lapangan bisa mengusir perahu pencari suaka ini begitu saja tanpa perlu khawatir apakah mereka merupakan orang-orang yang trauma dan mengalami penyiksaan di negara asalnya.
"Dengan tidak lagi menanyakan pertanyaan mendasar itu, sama dengan tidak memberi kesempatan kepada mereka mendapatkan rasa aman dan perlindungan," jelasnya.
Namun Kementerian Imigrasi menyatakan petugas patroli di tengah laut tidak lagi diharuskan menanyakan pertanyaan tersebut berdasarkan rekomendasi yang disampaikan saat pemerintahan sebelumnya berkuasa.
Sejak berkuasa akhir tahun 2013, Pemerintahan Koalisi di Australia menerapkan kebijakan "mencegah dan memulangkan" perahu pencari suaka yang memasuki wilayah perairan negara itu.
Partai Hijau menilai perubahan dalam aturan penanganan pencari suaka di Australia mengesankan bahwa "mereka tidak dikehendaki di Australia".Dalam
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia