Partai Ini Tuding Rudiantara Bocorkan Data KK dan NIK

"Kami enggak punya datanya, apanya yang bocor?" katanya.
Rudi menjelaskan, dalam proses registrasi kartu prabayar, operator meminta pelanggan untuk menyerahkan NIK dan KK, lantas meneruskan ke pusat data Ditjen Dukcapil untuk diverifikasi. Jika data cocok, nomor akan terdaftar.
Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakhrullah dalam pernyataannya kemarin (14/3) mengatakan, sejak mencuatnya insiden pelanggan Indosat yang nomornya dipakai berkali-kali, pihaknya langsung melakukan pengecekan dan track down ke pusat data dukcapil.
"Hasilnya, tidak ada traffic maupun log yang mencurigakan. Artinya, data masih aman," jelasnya.
Zudan juga menjamin keamanan pusat data dukcapil. Selain dilengkapi pengamanan siber yang berlapis, juga dilakukan pengamanan fisik.
Untuk masuk ke ruang pusat data saja, seorang pegawai dukcapil harus melalui tiga kali pemindaian sidik jari.
Pertama di teras, lalu masuk ke pintu kedua, baru masuk ke ruang pusat data.
Sementara itu, untuk pengamanan secara sistem, Zudan mengatakan bahwa transaksi data dengan berbagai pihak dilakukan dengan cara host-to-host melalui VPN (virtual private network).
Yakni, jaringan khusus untuk lalu lintas transaksi data.
Akun di Twitter menuding Menkominfo Rudiantara sengaja bocorkan data KK dan NIK untuk Pilpres.
- SIM Card Ini Cocok Buat Kamu yang Ingin Liburan ke Thailand
- Ganti SIM Card Diusulkan Pakai Syarat Berfoto dengan KTP
- Pengamat Komentari Wacana Registrasi SIM Card dengan Pengenal Wajah
- Aturan IMEI Disahkan, Jangan Takut Mengimpor Ponsel
- OVO Tak Mau Sebut Perusahaannya Berstatus Unicorn
- Mantan KaBIN: Negara Besar Bermain dari Persoalan di Papua