Partai Kaipang
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Capaian tertinggi anggota partai adalah mewarisi jurus pamungkas yang dikuasai pucuk pimpinan partai yaitu jurus tongkat pemukul anjing.
Jurus ini tidak sembarangan. Karena dianggap jurus ampuh yang rahasia, hanya elite partai saja yang berhak mempelajari dan menguasainya.
Pada masa-masa perjuangan kemerdekaan di Indonesia pernah ada kelompok yang hampir sama dengan kelompok Kaipang ini.
Bedanya, kelompok itu benar-benar bergerak di ranah politik. Pada 1919, di Semarang, sekelompok orang miskin yang terdiri dari buruh dan pengangguran membentuk Sarekat Kere.
Organisasi ini dibentuk oleh beberapa pimpinan Serikat Islam dengan misi menghimpun orang-orang yang sangat miskin dan tidak punya harta. Mereka datang dari berbagai kalangan suku dan ras.
Dari Sarekat Kere inilah dihimpun gembel-gembel, baik pribumi maupun keturunan.
Mereka berkumpul secara berkala dan mendapatkan pendidikan politik dan dilatih untuk memahami isu-isu sosial.
Karena organisasi ini didirikan oleh para gembel maka anggotanya pun terdiri atas para gembel yang miskin. Para pengurusnya pun dari kalangan gelandangan dan gembel.
Anggota Partai Pengemis terdiri atas para fakir miskin yang menggantungkan hidupnya dari belas kasih orang lain.
- Satpol PP Tertibkan Badut dan Gelandangan di Kota Solok
- Pengamat: Pilkada Barito Utara Berjalan Baik, Sesuai Aturan yang Belaku
- Biaya Pemilu Mahal, Rahmat Saleh Dorong Sistem e-Voting di Pesta Demokrasi 2029
- Konsolidasi Nasional Gerakan Mandiri Bangsa Lahirkan Partai Gema Bangsa
- Presidential Threshold Dihapus, GRIB Jaya Mendesak Pembentukan Parpol Diperketat
- Partai Garda Punya Logo Baru, Ahmad Ridha Sabana Ungkap Maknanya