Partai Kakbah Pilih Pasrah soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku tak terlalu menggubris soal jabatan menteri bagi parpolnya pada kabinet mendatang. Arsul beralasan pembentukan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
"Kalau PPP memang posisinya itu kami serahkan sajalah. Kami sudah tidak ambil pusing lagi mau dapat berapa dan posnya apa," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (19/10).
Arsul menambahkan, sampai saat ini Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa juga belum bertemu Presiden Jokowi untuk membahas soal kursi menteri bagi partai berlambang Kakbah itu. Meski demikian Arsul memastikan Soharso tetap berkomunikasi dengan Presiden Jokowi.
“Kalau sejauh yang PPP tahu, semuanya sedang dalam proses difinalkan. Pak Presiden kan sudah menyampaikan bahwa beliau sudah menyusun, tetapi kan tidak menutup kemungkinan ada perubahan-perubahan," kata Arsul.
Mantan wakil ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf Amin itu menambahkan, PPP tidak mengajukan kader-kader tertentu sebagai calon menteri. Arsul yang juga wakil ketua MPR mengaku tak mengajukan namanya sebagai calon menteri untuk kabinet mendatang.
"Saya tidak pernah mau bermimpi, mengalir sajalah. Mau di sini (MPR, red) enggak masalah, mau di mana, ya enggak masalah," katanya.
Arsul menegaskan, pihaknya menyerahkan kepada Presiden Jokowi untuk memilih siapa pun kader PPP yang akan ditunjuk menjadi menteri. "Posisi PPP adalah menyerahkan kepada Pak Jokowi, siapa pun yang akan di-pick up (diambil, red) oleh beliau untuk jadi menteri itu, ya, kami persilakan. Jadi, tidak harus misalkan sekjennya, ketumnya atau siapa," katanya.(Antara/jpnn)
Sekjen PPP Arsul Sani mengaku tak terlalu menggubris soal jabatan menteri bagi parpolnya pada kabinet mendatang.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Mardiono ke Bojonegoro, Pastikan Kader PPP Kawal Suksesnya Pilkada 2024
- Mardiono Ajak Kader PPP Kerja Maksimal Menangkan Pilkada di NTB
- Anggap Menteri Hukum Tak Cermat Teken Aturan, Pimpinan GPK Mengadu ke Presiden Prabowo
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Berharap Bisa Kembali ke Senayan, Kader Senior PPP Tekankan soal Khitah 1973
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan