Partai Menengah Merapat ke PDIP

Partai Menengah Merapat ke PDIP
Partai Menengah Merapat ke PDIP
Lantas, kenapa dengan PDIP" Menurut dia, partai pemilik kursi ketiga terbesar di parlemen itu dianggap lebih moderat. Khususnya menyangkut empat poin krusial RUU Pemilu yang tidak kunjung ada titik temu. Yaitu, terkait angka parliamentary threshold (PT), alokasi kursi per dapil, sistem pemilu, dan konversi suara ke kursi. "Mereka juga lebih siap membuka diri," imbuh anggota komisi II tersebut.

Hingga saat ini, posisi PDIP dalam pembahasan RUU Pemilu adalah mendorong diterapkannya kembali sistem pemilu legislatif dengan proporsional tertutup. Atau, penentuan caleg terpilih murni berdasar nomor urut. Di antara sembilan fraksi yang ada, Fraksi PKS dan PKB sudah menyatakan mendukung usul tersebut. "Kami (partai menengah) siap membicarakan soal sistem tertutup itu," kata Akbar.

Dia mengatakan, dengan kesediaan partai-partai menengah membuka diri dengan penerapan sistem pemilu yang didorong PDIP, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu diharapkan juga bisa terbuka terkait poin ambang batas perolehan kursi di parlemen (PT).

Selama ini, mayoritas partai menengah di parlemen mengajukan angka PT cukup di kisaran 3 persen. Sementara itu, PDIP masih bertahan di angka 4 persen bersama Partai Demokrat dan PKS. Partai Golkar kukuh dengan angka 5 persen. "Partai kami (Hanura, Red) sih sementara bertahan 2,5 persen, tapi tiga masih oke lah," tegas Akbar.

JAKARTA - Partai-partai menengah di parlemen mulai menyusun langkah taktis terkait pembahasan RUU Pemilu yang semakin mendekat ke opsi voting terhadap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News