Partai Ummat & Politik Identitas demi Martabat
Oleh Dhimam Abror Djuraid
Sebaliknya, sikap sok kuasa dan adigang adigung yang melahirkan sikap megalothymia yang memaksakan dominasi akan menghadapi tentangan dari kelompok yang didominasi.
Menghadapi kesewenang-wenangan itu kelompok yang dizalimi akan menunjukkan identitas untuk memperkuat martabat dan muruah. Bagi orang lain sikap bermartabat dan bermuruah itu secara serampangan disebut sebagai bentuk politik identitas.
Dalam hal agama yang dipolitisasi, Fukuyama juga menyebut islamisme di awal abad 20 sebagai tuntutan atas pengakuan status khusus untuk Islam sebagai dasar komunitas politik. Ia melihat fenomena nasionalisme maupun islamisme muncul sebagai ekspresi identitas kelompok yang merespons modernisasi dan perubahan sosial serbacepat yang merusak bentuk-bentuk komunitas yang mapan.
Fukuyama menegaskan bahwa tidak ada yang salah dari politik identitas, sebab politik identitas merupakan respons alami dan tak terhindarkan dari ketidakadilan yang terjadi.
Namun, politik identitas berubah menjadi masalah saat identitas ditafsirkan atau ditegaskan dengan cara tertentu, misalnya tindakan kekerasan seperti terorisme, memisahkan diri seperti separatisme, atau mengganti dasar negara dengan agama.
Di Amerika Serikat, politik identitas menguat karena terjadi ketidakadilan ekonomi dan keterancaman kultural. Masyarakat konservatif Amerika merasa bahwa liberalisme ekonomi mengancam kepentingan nasional, antara lain, karena mengalirnya imigran ke Amerika.
Menghadapi ketimpangan ekonomi dan kultural ini masyarakat konservatif Amerika mendapatkan perlindungan dalam identitas keagamaan. Orang-orang konservatif memilih Partai Republik dan orang-orang liberal memilih Partai Demokrat.
Masyarakat Amerika terbelah menjadi dua, baik ketika Donald Trump berkuasa, maupun sekarang di bawah Joe Biden.
Partai Ummat besutan Amien Rais memilih jalan berbeda dengan menentang arus dan secara terbuka mendeklarasikan diri sebagai parpol pengusung politik identitas.
- Bang Long Minta Masyarakat Melayu Jangan Dibawa untuk Komoditas Politik Kepri
- Partai Ummat Dukung Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024
- Rapat Perdana Bareng Timses, Pramono-Rano Sepakat Tidak Gunakan Politik Identitas
- Bakti Sosial Religi, AKBP Budi: Jaga Rumah Ibadah Agar tak Jadi Alat Politik Identitas
- Faisal Basri
- Ingatkan Bahaya Politik Identitas, IYN Dorong Partisipasi Aktif Masyarakat di Pilkada Serentak 2024