Parti Liyani

Oleh Dahlan Iskan

Parti Liyani
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya menduga, keluarnya Peraturan Mahkamah Agung (Perma) No 1/2020 terinspirasi oleh buku itu. Beberapa Hakim Agung memang hadir saat buku itu diluncurkan dua tahun lalu.

Intinya: nilai hukuman itu harus seperti matematika. Kerugian negara berapa, hukumannya berapa. Ada tabelnya. Jangan terserah pada hati nurani hakim—karena belum tentu hati nurani itu masih ada.

Saya diberi buku itu. Menarik sekali untuk dibaca: bagaimana seorang ahli komputer menulis buku hukum.

Banting setirnya teman Surabaya itu jelas: ada asbabunnuzulnya. Yakni ketika ayah yang sangat dicintainya bertengkar dengan teman bisnisnya lalu diperkarakan ke polisi. Sampai harus disidangkan di kursi roda.

Sang anak langsung mendalami hukum. Dan berhasil. Ayahnya pun bebas.

Saya benar-benar ingin tahu apakah pengacara Anil juga punya cerita di balik banting setirnya itu. Yang jelas Anil berhasil membebaskan Mbak Parti.

Anil berhasil membuktikan bahwa barang-barang yang dicuri itu adalah barang rusak. Termasuk DVD player seharga 1.000 dolar. Sebagai insinyur listrik Anil bisa mengetes dan membuktikan kerusakan itu.

Anil juga bisa mengungkap mengapa pencurian bertahun-tahun kok baru dilaporkan saat itu. Tidak ada pencurian baru yang dilakukan sesaat sebelum pemecatan itu. Tidak ada peristiwa baru. Mengapa dilaporkan sekarang, waktu itu.

Hukum di Singapura bisa memenangkan seorang pembantu di depan seorang kaya yang terkemuka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News