Parti Liyani
Oleh Dahlan Iskan
Anil juga bisa membuktikan bahwa jam tangan yang aslinya mahal itu (sekitar 15 ribu dolar) ternyata jam tangan palsu. Yang tidak ada nilainya.
Maka masuk akal kalau jam tangan itu sebenarnya sudah dibuang oleh Pak Liew karena malu. Sebagai CEO yang hebat kok pakai jam tangan Vacheron Constantin palsu. Itu pun dibuang setelah 10 tahun.
Ternyata diakui jam tangan itu dibeli pada 2000-an. Di pinggir jalan. Di Shanghai.
Lalu tahun 2010-an dibuang ke tempat sampah. Diambil oleh Mbak Parti, yang juga tidak tahu bahwa itu merek jam yang sangat mahal.
Begitulah. Sebagian besar barang yang dituduhkan itu adalah barang rusak yang sudah dibuang. Atau sudah ditaruh di dekat tempat sampah.
Mbak Parti yang menyelamatkannya. Untuk dibawa ke Indonesia. Suatu saat nanti.
Anil juga bisa menggali perilaku Pak Liew dan keluarganya. Mereka adalah bukan tipe orang yang suka menumpuk dan menyimpan barang-barang lama. Watak seperti itu dalam bahasa psikologi disebut hoarder.
Pak Liew bukan seorang hoarder. Demikian juga istri dan anak-anaknya. Maka masuk akal kalau barang-barang bekas itu tidak perlu disimpan.