Partikel Kecil Polusi Terkait Dengan Peningkatan Kelahiran Prematur

"Tak ada level aman dari polusi udara. Bahkan tingkat PM yang sangat rendah punya risiko kesehatan yang parah, jadi itu artinya studi ini juga berguna untuk Pemerintah Australia."
Polusi udara telah menjadi krisis kesehatan masyarakat di sejumlah negara industri utama seperti India, di mana sekolah-sekolah di ibukota New Delhi sempat ditutup sementara tahun lalu akibat level asap.
Pada Kongres Nasional Partai Komunis tahun lalu, Menteri Utama China, Li Keqiang, berjanji untuk mengatasi masalah negaranya dengan polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran batubara.

AP: Manish Swarup
Australia tak boleh terlena
Studi Dr Guo menemukan bahwa peningkatan partikel PM1 bahkan hanya sebesar 10 mikrogram juga terkait dengan peningkatan 9 persen dari kelahiran prematur.
Dan ketika konsentrasinya meningkat hingga lebih dari 50 mikrogram, peluang kelahiran prematur melonjak hingga lebih dari sepertiga.
Profesor Peter Sly dari Universitas Queensland mengatakan, walau itu terlihat kecil, dampak polusi pada kelahiran prematur bisa signifikan.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya