Partisipasi Pemilih Rendah, Pilkada Jakarta 2 Putaran Dinilai Realistis
jpnn.com - Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara menilai dalil yang akan dibawa Tim Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) ke Mahkamah Konstitusi (MK) cukup kuat.
Contohnya, soal partisipasi pemilih yang rendah dan undangan pencoblosan banyak yang tak sampai kepada pemilih.
Igor bahkan menilai potensi Pilkada Jakarta masuk ke putaran dua masih terbuka lebar bila permasalahan tersebut dibawa ke MK.
"Memang potensi dua putaran itu lebih realistis mengingat tadi, tingkat potensi golputnya juga tinggi," kata Igor diwawancara wartawan, Selasa (10/12).
Artinya, kata dia, masalah ini terkait dengan C6, di mana banyak warga Jakarta yang tidak menerima surat undangan untuk mencoblos.
"Itu menunjukkan bahwa pelaksanaan pilkada di DKI Jakarta itu bermasalah," tambah dia.
Igor juga menyinggung fakta kecurangan yang terjadi di Pilkada Jakarta. Salah satunya, kasus 19 surat suara milik Pramono-Rano yang dicoblosi Ketua KPPS 028, Pinang Ranti, Jaktim.
Belum lagi adanya bukti bahwa terjadi pembagian sembako untuk memengaruhi preferensi pemilih. Baik berupa beras, minyak goreng, bahkan amplop yang berisi uang.
Direktur Eksekutif SPIN Igor Dirgantara menilai faktor partisipasi pemilih rendah dan dugaan kecurangan membuat Pilkada Jakarta dua putaran menjadi realistis.
- 14 Daerah di Sumut Tunggu Putusan MK terkait Hasil Pilkada 2024
- Tim Hukum DIA Bakal Bongkar Dugaan 1,6 Juta Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- KPU Jakarta Resmi Menetapkan Pramono-Rano Sebagai Gubernur dan Wagub Jakarta
- Willy Yoseph Cabut Permohonan PHPU Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran Tunggu Dilantik
- Tim Andika-Hendi Beber Kecurangan: Kami Minta MK Batalkan Hasil Pilkada Jateng
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi