Partisipasi Pilgub Jakarta Rendah, Arief Rosyid Ungkap Penyebab Pemilih Muda Pilih Golput

Partisipasi Pilgub Jakarta Rendah, Arief Rosyid Ungkap Penyebab Pemilih Muda Pilih Golput
Sekitar 42 persen pemilih tidak menggunakan hak suaranya atau golput di pilkada Jakarta 2024 menurut data KPU Jakarta. ilustrasi. Foto: Dokumentasi/Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pembina Relawan Kerja (RK) Ecosystem Arief Rosyid Hasan menanggapi partisipasi pilkada Jakarta yang cukup rendah hanya sekitar 58 persen.

Berdasarkan data KPU DKI Jakarta, sekitar 42 persen pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya atau golput di pilkada kali ini.

Arief menuturkan bahwa perlu membangun kesadaran orang muda bahwa urusan-urusan yang berkaitan dengan kebijakan publik, yang merupakan produk politik.

“Maka dari itu, orang muda tidak boleh apatis terhadap politik. Kami melihat partisipasi orang muda di Pilkada Jakarta masih rendah, salah satunya karena butuh waktu untuk mengenal dan meyakini program kerja paslonnya,” ucap Arief dalam keterangannya, Kamis (28/11).

Bila nantinya ada putaran kedua, Arief mengaku pihaknya akan makin gencar turun sampai ke kampung-kampung dan masyarakat.

“Untuk bertemu langsung dan meyakinkan orang muda di berbagai lapisan masyarakat,” kata dia.

Lebih lanjut, Arief yang juga Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran pada Pilpres lalu, menyoroti kecurangan-kecurangan yang diklaim pihaknya terjadi saat Pilgub Jakarta.

Salah satunya adalah pembagian sembako di Pulau Seribu pada masa tenang yang disebutkan dilakukan paslon lain.

Arief Rosyid Hasan menanggapi partisipasi pilkada Jakarta yang cukup rendah hanya sekitar 58 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News