Partner Dansa
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - ARSITEK tidak seperti dokter: tidak punya spesialisasi dan sub spesialisasi. Kalau toh ada arsitek yang mengkhususkan ke satu sub keahlian, itu atas inisiatifnya sendiri.
Misalnya Adi Utomo Hatmoko ini: dia spesialis arsitek rumah sakit. Tetapi tidak ada gelar Ir SpRS bagi orang seperti Adi.
Rancangan rumah sakit UK Petra Surabaya--
Kekhususan arsitek Adi pun didapat karena nasib: waktu kuliah S-2 di Georgia Tech, Amerika Serikat, dia dapat dosen pembimbing yang punya spesialisasi merancang bangunan rumah sakit.
Maka pulang ke Indonesia Adi mengkhususkan diri untuk menekuni apa yang dilakukan dosennya.
Dia dirikan perusahaan arsitek: PT Global Rancang Selaras. Direkturnya istrinya sendiri: Wahju Wulandari.
Mereka sama-sama arsitek. Sama-sama alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Memang, di Kampus Biru itulah mereka bertemu. Sang istri masuk UGM tiga angkatan di bawahnya.
Saya pengagum karya-karya arsitektur. Saya suka bicara dengan arsitek. Maka begitu ketemu arsitek yang spesialis seperti Adi rasanya dapat partner dansa.
- Sesal Kabur
- Dubes Malaysia Resmi Membuka Malaysia Healthcare Expo 2025 di Jakarta, 28 Rumah Sakit Mendukung
- Juara Inul
- Pantai Hospital Ayer Keroh, Pilihan Pasien Indonesia untuk Layanan Medis Tingkat Lanjut
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- BTN Housingpreneur Pacu Kreativitas & Inovasi Bangun Eco Green Living