Partner Dansa

Oleh: Dahlan Iskan

Partner Dansa
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Kini pasangan itu punya tiga putri: yang sulung, Kalaksitaning Atisuci, arsitek lulusan UGM.

Baca Juga:

Anak kedua, Kanugrahaning Atiluhur, arsitek lulusan Universitas Indonesia.

Sedang si bungsu, Tirta Atiwening, arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung.

Rumah sakit memang bangunan yang sangat tipikal. "Semua bentuk harus mengutamakan fungsi," ujar Adi. Terutama tata letak: harus sesuai dengan flow proses pengobatan.

Aliran itu biasanya dimulai dari UGD -bagian gawat darurat. Atau penerimaan pasien. Maka bangunan UGD harus terkoneksi dengan alat pemeriksaan yang diperlukan.

Proses selanjutnya saling kait mengait. Sampai di bagian akhir sebuah rumah sakit: di mana kamar mayat harus diletakkan.

Bangunan RS juga harus mengesankan kebersihan yang tinggi. Salah satu "penggangu" kesan bersih itu adalah halaman parkir. Terlihat ruwet. Terkesan banyak polusi. Keras. Kejam. Tidak sehat.

Maka bangunan RS sebaiknya "menyembunyikan" halaman parkir. Masalahnya adalah lahan. Tidak semua rumah sakit punya lahan yang cukup. Banyak pula yang lokasi parkirnya sangat dipaksakan.

Saya pengagum karya-karya arsitektur. Saya suka bicara dengan arsitek. Maka begitu ketemu arsitek yang spesialis seperti Adi rasanya dapat partner dansa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News