Parto Diprotes Anak, Luna Dipesani Jaga Kesehatan
Jumat, 28 Agustus 2009 – 09:15 WIB
Hal serupa dilakukan artis cantik Luna Maya. Perempuan kelahiran Denpasar, Bali, 26 Agustus 1983, ini harus rela meluangkan waktunya untuk sahur dan buka puasa di studio. Perempuan dengan tinggi 173 cm ini merupakan salah satu presenter program Dahsyatnya Sahur di RCTI. Setiap pagi, sekitar pukul 01.00, dia sudah stand by di studio 4 RCTI. ’’Yang pasti untuk prepare aku harus stand by. Acaranya kan mulai pukul 02.00,’’ tukas bintang film 30 Hari Mencari Cinta tersebut.
Bahkan, Luna seringkali harus stand by satu hari penuh di lokasi syuting. Terpaksa istirahat di studio. Membantu program ulang tahun RCTI, Dahsyatnya Sahur, di studio 4 RCTI dan Dahsyat di studio 6 RCTI. ’’Makan Sahur, buka puasa dan istirahat aku di studio,’’ ucapnya.
Keputusan ini harus diterima dengan lapang dada. Konsekuensi seorang pembawa acara. ’’Ya terkadang ada rasa capek. Bahkan ketika live, mataku sempat ngantuk. Tapi karena Rafi dan Ruben selalu becanda, trus ada sketsa-sketsa komedian yang mereka bicarakan, akhirnya bikin aku nggak ngantuk lagi,’’ paparnya. ’’Inilah yang membuat aku tetap eksis di sini,’’ lanjut Luna.
Yang penting, terang Luna, dia harus bisa menjaga kondisi kesehatan. Dengan olah raga, minum vitamin dan menjaga pola makanan ketika sahur ataupun buka. Ada satu lagi: niat untuk tetap berpuasa. ’’Jadwal aku memang padat banget, tetapi tidak lantas aku lemas, termasuk ketika membawakan acara. Yang pasti semuanya aku tetap lancar dan puasaku juga tetap lancar,’’ katanya.
Sahur bersama keluarga ditemani acara menghibur di televisi tentu asyik. Tapi, bagaimana dengan para artis yang bekerja di waktu sahur" Bagaimana
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408