Pasak Pendek

Oleh Dahlan Iskan

Pasak Pendek
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Kalau toh turun akan turun bersama-sama," ujar Ryantori saat itu.

Akhirnya Ryantori-Soetjipto setuju 'menjual' penemuan ini ke sebuah perusahaan konstruksi. Mereka berdua akan mendapat fee dari setiap proyek yang menggunakan sarang laba-laba. Persentasenya tidak perlu saya sebut di sini.

Saya sendiri ketika akhirnya membangun banyak gedung dan pabrik, tidak berani menggunakan sarang laba-laba.

Dalam hati kecil saya ingin sekali. Kan saya yang ikut mempromosikannya.

Namun saya selalu kalah argumen dengan konsultan saya. Maklum, saya tidak punya dasar ilmu teknik sipil –dan teknik apa pun, kecuali teknik menulis.

Itu karena sang konsultan mengemukakan beberapa kelemahan sistem itu. Termasuk adanya laporan terjadi kemiringan di beberapa proyek. 

Biaya konstruksi ini memang jauh lebih murah. Banyak yang lebih pemberani dari saya.

Kenyataannya memang tidak ada yang sampai fatal. Misalnya sampai roboh. Atau pecah. Penurunan yang terjadi masih dalam batas aman.

Vony yakin suaminyi meninggal karena stres berat. Itulah nasib ilmuwan penemu konstruksi sarang laba-laba, Ir Ryantori.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News