Pasang Listrik Mahal, Subsidi pun Dicabut, Duuuh…

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR Ichwan Datu Adam mengatakan banyak warga mengeluhkan kenaikan tarif dasar listrik (TDL).
Menurut dia, seharusnya pemerintah mencabut subsidi pelanggan listrik secara tepat, yakni terhadap warga yang memang tidak layak disubsidi. Bukan malah membenani rakyat kecil.
“Jadi begini, silakan tarik subsidi untuk pengguna yang tidak layak dapat subsidi,” kata Datu, Selasa (13/6).
Namun, Datu memberikan catatan bahwa layanan di seluruh daerah di Indonesia harus diperbaiki.
Kondisi masyarakat di daerah terluar juga mesti diperhatikan. "Kedua, bagaimana dengan kondisi di daerah terpencil atau pulau terluar? Apakah sudah sesuai dengan konsep pembangunan listrik berbasis pedesaan? Perhatikan itu!’’ kata Datu.
Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat ini mengakui kerap mendengar aduan masyarakat di pulau-pulau terluar yang sulit memasang listrik. Kalaupun ada harus memasang dengan harga sangat mahal.
‘’Ada yang sekitar Rp 4 jutaan untuk pasang listrik. Masalah-masalah seperti ini yang belum tersentuh pemerintah. Pengurangan subsidi sekitar Rp 22 triliun, kalau mau, harus benar-benar menyentuh di aspek itu,’’ ungkap Datu.
Lebih lanjut dia mengatakan, Komisi VII DPR sudah dan hampir selalu mengingatkan pemerintah agar tidak menaikkan TDL atau menarik subsidi sebelum pelayanan tidak diperbaiki.
Anggota Komisi VII DPR Ichwan Datu Adam mengatakan banyak warga mengeluhkan kenaikan tarif dasar listrik (TDL).
- Diskon Habis, Tarif Listrik Normal Lagi Mulai 1 Maret
- Penggunaan Listrik di Jakarta Diprediksi Meningkat Selama Ramadan
- Tekan Emisi Karbon, PLN IP Lakukan Pengujian Partial Green Ammonia Cofiring di PLTU
- Program Diskon 50 Persen Tarif Listrik Masih Berlangsung Hingga Akhir Februari
- Terbanyak Sepanjang Sejarah, PLN Indonesia Power Raih 50 Proper Emas
- Dirut PLN Indonesia Power Dianugerahi Green Leadership Madya di Ajang Proper 2024