Pasangan Australia yang Terdampar di Pulau Gili Ilyang Masih Menanti Waktu Pulang
"Kadang-kadang kan [warga berpikir] 'Wah, itu kembang api'."
Ia mengatakan warga juga sempat tidak berani untuk menolong karena khawatir melihat gelombangnya yang besar.
Tetapi saat surut, Fathor mengatakan lima hingga enam warga langsung bergerak untuk menolong pasangan itu.
Fathor mengatakan warga setempat langsung merawat dan memberikan pasangan tersebut makanan serta pakaian bersih.
"[Kita kasih] makan, kasih minuman, kasih kopi," ujarnya.
"Kami ... ke rumah [warga] yang ngerti bahasa Inggris ... orang pulau itu banyak yang merantau ke Pulau Bali dan sebagian ngerti-lah sedikit-sedikit bahasa Inggrisnya."
Peter yang ketika itu terpaksa melompat dari kapal mengatakan peristiwa tersebut merupakan "hal paling menakutkan" yang pernah dilakukannya.
"Beberapa penduduk setempat berenang untuk membantu kami juga. Mereka melakukan lebih dari yang diharapkan, mereka sangat membantu," katanya.
Pasangan Australia Catherine Delves dan Peter Watt bermaksud berlayar ke Kalimantan untuk melihat orangutan, namun perjalanan mereka terhenti di Pulau Gili Ilyang, Sumenep, Jawa Timur
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia