Pasangan ''Bilateral'' Tim Lindsey-Julia Suryakusuma

Seminggu dalam Sebulan Mereka Kumpul di Cinere

Pasangan ''Bilateral'' Tim Lindsey-Julia Suryakusuma
Pasangan ''Bilateral'' Tim Lindsey-Julia Suryakusuma

Menurut Tim, kebersamaan mereka sebagai suami-istri boleh dikatakan hanya 40 persen. Kemesraan banyak terjalin jarak jauh. Namun, kata mereka, jarak itu justru menghadirkan romantisme. "Kangen karena jarang ketemu kan lebih baik daripada sebel karena sering bareng," timpal Julia yang sering menulis di majalah Tempo edisi bahasa Inggris itu.

Selama tiga tahun berumah tangga, Julia menyadari suaminya ternyata orang yang sangat paham dan amat mencintai Indonesia. Dia bangga Tim juga mendalami Islam. "Saya malah mungkin kalah. Timlah yang mengukuhkan keindonesiaan dan keislaman saya," ungkap Julia memuji. Dia menganggap Tim sebagai pasangan yang mampu saling mengisi dan mengasah intelektual.

Julia memang besar di Eropa. Lahir di India, dia mengikuti ayahnya yang seorang diplomat tugas ke Inggris dan Jerman. "Untunglah, ibu saya juga menanamkan jiwa Indonesia saya sebagai orang Sunda," kata pengarang buku Sex, Power, and Nation (2004) itu.

Perjalanan rumah tangga mereka berjalan nyaris tanpa konflik budaya karena sama-sama bersikap terbuka. Menurut Tim, orang Australia dan Indonesia sama-sama terbuka, santai, dan tidak terlalu formal. Dia lalu mencontohkan sikap egaliter Perdana Menteri Kevin Rudd. Termasuk saat berkenalan. "Hai, saya Kevin dari Queensland. Bukan hai, saya Kevin, perdana menteri Australia," ucap Tim menirukan Kevin Rudd yang berasal dari Partai Buruh itu.

Konferensi Kerja Sama Australia-Indonesia yang berakhir beberapa hari lalu sukses mendekatkan hubungan kedua negara. Salah satu tokoh di balik konferensi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News