Pasangan Pembunuh Pegawai Pertamina Sering Memeras Meniru Modus Film Ini

Pasangan Pembunuh Pegawai Pertamina Sering Memeras Meniru Modus Film Ini
Kedua pelaku yang juga pasangan kekasih ini saat di wawancarai sejumlah awak media di Polres Barelang terkait pembunuhan pegawai Pertamina, Kamis (6/5). Foto : Dalil Haharap / Batam Pos / JPNN

"Saya minta Rp300 ribu untuk check-in waktu itu, tapi belum dibayar dia," kata Irma.

Saat berada di kamar hotel, Irma berpura-pura malu dan meminta lampu kamar dipadamkan. "Saat lampu dipadamkan itulah, Yufrizal datang karena saya sudah beri kode (SMS)," ujar Irma.

Karena pintu kamar digedor, Edi bergegas ke kamar kecil di kamar hotel untuk bersembunyi. Sementara Irma disuruh kembali mengenakan baju yang semula sudah dibuka dan duduk di sofa. "Setelah itu, Yufrizal masuk," kata Irma.

Mengetahui korban ngumpet, Yufrizal langsung datangi kamar mandi kamar hotel itu dan melancarkan aksinya. Tapi sayangnya tidak berhasil. "Kemudian saya menarik ke kamar lalu menikam lehernya," kata Yufrizal.

Setelah korban meninggal, kedua pasangan itu langsung membersihkan genangan darah di kamar hotel dan membungkus korban menggunakan sprai dan handuk hotel. Korban dibawa ke mobil Avanza yang dipakai korban.

"Kami sempat ke Marina tapi tak ada tempat yang pas untuk buang, makanya kami ke arah Galang," kata Yufrizal.

Jenazah korban dibuang di Rempang Cate. Sementara barang bukti lain dibungkus dalam plastik dan dibuang di perairan Jembatan III.

Keduanya mengaku panik setelah membunuh korban sehingga mobil korban diparkir begitu saja di dekat kos-kosan mereka di Jodoh. "Kami ambil uang Rp1 juta, dua hape, cincin dan jam tangannya. Kami butuh uang buat makan dan bayar kos," kata Irma. (eja/ali/ray/jpnn)


BATAM - Modus kejahatan dua sejoli, Yufrizal dan Irma terhadap Edi Juanda pada Minggu (3/5) lalu sepertinya terispirasi film Hollywood berjudul Derailed


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News