Pasangan Pra Sejahtera juga Butuh Status
Selasa, 19 Juli 2011 – 13:58 WIB
Lalu, pada dicetuskan kembali pad Februari 2011, setelah menggelar yang terakhir 2010, sehingga mendapatkan bagian pada acara HUT Pemda DKI Jakarta. Terjalin kerjasama dengan pemerintah hingga organisasi kemiskinan dan sosial yang menjadi ujung tombak dalam mencari mereka yang membutuhkan status itu. "Yang ternyata jumlahnya begitu banyak," katanya.
Baca Juga:
Dia menegaskan, ini bukan hura-hura. Namun, ini merupakan kepedulian, dan akan ada tindaklanjut. Begitu juga dari pemerintah akan menindaklanjuti agar semua mendapatkan perhatian.
Ketua Panitia Pelaksana Pernikahan Massal keluarga pra sejahtera lintas agama 2011, S. Sufit menceritakan, hal ini bermula dari kerinduan bersama untuk mempertegas bahwa status pernikahan warga negara itu merupakan hak asasi semua warga.
"Kita dapati masih banyak keluarga bergumul soal ini. Perlu saling tolong menolong. Kerja sama berbagai pihak dan didukung pemprov, tadinya 2.000 peserta, bertambah 2.500 peserta, kemudian 3.000 peserta hingga akhirnya naik menjadi 4.541 pasangan boleh bersama-sama bahagia. Kita rindu sebagai warga perlu saling menolong satu sama lain," kata Sufit di kesempatan sama.
JAKARTA- Ketua Umum Panitia Pernikahan Massal 2011, Hanna Ananda mengatàkan, bahwa para pasangan pra sejahtera yang menjadi peserta
BERITA TERKAIT
- 5 Oknum TNI Meneror Warga di Makassar, Langsung Diproses Denpom
- Cegah Korsleting, PLN Ingatkan Pentingnya Standarisasi Perangkat Listrik
- Pelapor Kasus Dugaan Korupsi Tender Geomembrane Rp209 Miliar Diperiksa KPK
- Kisruh KADIN Dianggap Hanya Berdampak Buruk terhadap Iklim Dunia Usaha
- MAKI: Bos Mineral Trobos Bisa Dijerat Perintangan Penyidikan TPPU Eks Gubernur Malut
- Ada Sosok Perempuan Mualaf di Balik Penutupan MTQN ke-30 yang Sukses Pecahkan Rekor MURI