Pasangan Yudanegara-Putri Bungsu Sultan Jogja setelah Sehari Menikah
Ingin Dua Anak, Pesan Ibu Tak Boleh Berpoligami
Kamis, 20 Oktober 2011 – 08:08 WIB
Sultan HB X yang menggunakan pakaian takwa bermotif bunga warna biru juga berpesan agar pengantin baru bisa membina bahtera rumah tangga dengan baik. Keterbukaan dan komunikasi harus dibangun untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Kekurangan yang ada pada masing-masing harus menjadi perekat hubungan.
Untuk membina keluarga yang harmonis harus bisa saling menjaga, menghormati, dan menghargai satu sama lain. "Menikahkan adalah kewajiban orang tua. Toh kalian juga memilih sendiri, tidak dijodohkan," ujar Sultan.
Ayah lima putri itu berpesar agar dinamika rumah tangga tidak membuat keduanya mudah emosi, apalagi menguasai satu sama lain. Perbedaan cara pandang merupakan hal lumrah dalam berumah tangga, namun harus diimbangi dengan keterbukaan dan kejujuran. "Kalian harus bisa menjaga integritas diri dan keluarga," jelasnya.
Sultan juga melontarkan falsafah Jawa bahwa kehilangan harta dan kekayaan tidak akan menghilangkan apa pun. Kematian hanya menghilangkan setengah dari yang dimiliki. Tetapi, kehilangan harga diri sama dengan kehilangan segala-galanya. Kehormatan diri sangat dipertaruhkan dalam kehidupan berumah tangga. "Perlu adanya integritas menjaga kehormatan dengan saling melindungi dan mengayomi," kata Sultan.
Pernikahan GKR Bendara, putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X, dengan KPH Yudanegara Selasa lalu (18/10) telah menyita perhatian publik di negeri
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408