Pasangan Yudanegara-Putri Bungsu Sultan Jogja setelah Sehari Menikah

Ingin Dua Anak, Pesan Ibu Tak Boleh Berpoligami

Pasangan Yudanegara-Putri Bungsu Sultan Jogja setelah Sehari Menikah
GKR Bendara dan KPH Yudanegara. Foto: Jogja Raya/JPNN

Sultan HB X yang menggunakan pakaian takwa bermotif bunga warna biru juga berpesan agar pengantin baru bisa membina bahtera rumah tangga dengan baik. Keterbukaan dan komunikasi harus dibangun untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Kekurangan yang ada pada masing-masing harus menjadi perekat hubungan.

Untuk membina keluarga yang harmonis harus bisa saling menjaga, menghormati, dan menghargai satu sama lain. "Menikahkan adalah kewajiban orang tua. Toh kalian juga memilih sendiri, tidak dijodohkan," ujar Sultan.

Ayah lima putri itu berpesar agar dinamika rumah tangga tidak membuat keduanya mudah emosi, apalagi menguasai satu sama lain. Perbedaan cara pandang merupakan hal lumrah dalam berumah tangga, namun harus diimbangi dengan keterbukaan dan kejujuran. "Kalian harus bisa menjaga integritas diri dan keluarga," jelasnya.

Sultan juga melontarkan falsafah Jawa bahwa kehilangan harta dan kekayaan tidak akan menghilangkan apa pun. Kematian hanya menghilangkan setengah dari yang dimiliki. Tetapi, kehilangan harga diri sama dengan kehilangan segala-galanya. Kehormatan diri sangat dipertaruhkan dalam kehidupan berumah tangga. "Perlu adanya integritas menjaga kehormatan dengan saling melindungi dan mengayomi," kata Sultan.

Pernikahan GKR Bendara, putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X, dengan KPH Yudanegara Selasa lalu (18/10) telah menyita perhatian publik di negeri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News