Pasar Baja Diprediksi Tembus 9,5 Juta Ton
Rabu, 13 Juli 2011 – 08:31 WIB
JAKARTA - Vice President Chief Economist Strategic Planning Division PT Bank Negara Indonesia (BNI), Ryan Kiryanto memproyeksikan, pasar baja di Indonesia tahun ini bisa mencapai 9,5 juta ton naik 53,4 persen atau setara Rp 63,7 triliun ketimbang pencapaian pada 2010 yang sebesar Rp 41,5 triliun. Pada semester I-2011, perkembangan industri metal dunia memperlihatkan perkembangan signifikan. Terjaganya kisaran harga minyak yang mulai stabil di level USD 95-103 per barel dan prospek pertumbuhan ekonomi dunia yang masih positif, menjadikan permintaan logam berat tetap prospektif.
"Konsumsi baja dari sektor manufaktur dan konstruksi diperkirakan naik tajam tahun ini, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diramal bisa mencapai 6,4 persen," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/7).
Baca Juga:
Dia menuturkan, sektor kontruksi diperkirakantumbuh 7,3 persen dibanding tahun lalu yang hanya 6,8 persen dan manufaktur tumbuh 6,2 persen dari realisasi 2010 yang sebesar 5 persen.
Baca Juga:
JAKARTA - Vice President Chief Economist Strategic Planning Division PT Bank Negara Indonesia (BNI), Ryan Kiryanto memproyeksikan, pasar baja di
BERITA TERKAIT
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu
- Pengin Tahu Asal Bright Gas yang Kalian Beli? Yuk, Scan Barcodenya
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Program Disabilitas Tanpa Batas Bikin PNM Berjaya di BBMA 2024