Pasar Batu Bara Masih Oke, Anak Usaha SGER Teken Kontrak dengan Perusahaan Vietnam

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2024, pendapatan SGER mencapai Rp 10,88 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar 14,30 persen ketimbang kuartal III-2023 sebesar Rp 9,52 triliun.
Kenaikan pendapatan dalam sembilan bulan pada 2024 didorong kenaikan penjualan batu bara dan nikel. Terdiri dari penjualan batu bara sebesar Rp 10,65 triliun, atau naik 12,84 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Pasar Batu Bara Masih Oke
Penjualan nikel SGER juga melesat 211,96 persen menjadi Rp 228.52 miliar ketimbang kuartal III-2023 sebesar Rp 73,25 miliar.
Welly masih optimistis batu bara masih diperlukan sebagai salah satu sumber energi baik di Indonesia maupun luar negeri. Khusus Indonesia, masih akan membutuhkan batu bara hingga 15-20 tahun ke depan. Karena, batu bara merupakan sumber energi termurah hingga saat ini.
“Ini (batu bara, red) adalah source listrik yang paling murah dan banyak situasi geopolitik yang akan mendukung penggunaan batu bara. Misalnya, Amerika Serikat akan bersaing dengan China. Di mana, Amerika tetap mendukung penggunaan batu bara,” tuturnya.
Terkait cadangan batu bara di Indonesia, Welly bilang, masih sangat besar.
"SGER berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata," kata Welly.
Resources DMCC yang merupakan anak usaha PT Sumber Global Energy (SGER) Tbk. telah menandatangani kontrak penjualan batu bara anyar dengan perusahaan Vietnam
- Wagub Sumsel Cik Ujang Mendukung Upaya PTBA Wujudkan Asta Citra Presiden Prabowo
- Bea Cukai Medan Dorong 4 UMKM Binaan Tembus Pasar Internasional
- FINI Tolak Kenaikan Royalti Nikel di Tengah Anjloknya Harga Komoditas
- Gratis, Produk dari Pengusaha Mikro Bisa Tampil di Halaman Depan PaDi UMKM
- Vietnam Tersingkir dari Piala Asia U-17 2025 Secara Tragis
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April