Pasar Cileungsi jadi Klaster Corona, PKL Cuek
jpnn.com, BOGOR - Pasar Cileungsi Bogor menjadi salah satu klaster penyebaran virus Corona (Covid-19). Berbagai upaya pun dilakukan pengelola pasar agar mampu memutus rantai penularan virus asal Wuhan itu di lingkungan pasar.
Mulai dari penyemprotan disinfektan, penyediaan tempat cuci tangan hingga wajib masker.
Namun, hal itu nampak sia-sia kala melihat Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekeliling Pasar Cileungsi. Hampir seluruh PKL mengabaikan protokol kesehatan. Bahkan mayoritas PKL Cileungsi tak gunakan masker.
Hal ini pun bisa membuat penularan Covid-19 di Kecamatan Cileungsi semakin tinggi.
“Sekarang di dalam pasar begitu ketat. Tapi di luar sangat longgar. Bisa-bisa pengunjung pasar yang habis bebelanja di PKL membawa virus masuk ke dalam pasar. Sampai saat ini belum ada tindakan tegas dari gugus tugas Covid-19 kecamatan,” ujar Ridwan (41) salah satu pedagang di Pasar Cileungsi dilansir radarbogor.id, Jumat (12/6).
Seharusnya, lanjut Ridwan, pemerintah Kecamatan Cileungsi bisa betindak tegas jika ingin penularan Covid -19 di Cileungsi ini terputus.
“Sekarang pedagang pasar jalani rapid test sampai tiga kali. Tapi PKL sekeliling pasar enggak. Gimana bisa terputus coba,” katanya.
Sementara itu Kepala Pasar Cileungsi, Mulyadi meminta agar para PKL yang ada di sekitar Pasar Cileungsi ditindak tegas. Jangan sampai membuat Cileungsi menjadi zona hitam.
Pasar Cileungsi Bogor menjadi salah satu klaster penyebaran virus Corona (Covid-19).
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah
- Kebakaran Gudang Alat Dekorasi di Bogor Sebabkan Satu Orang Meninggal