Pasar di AS Tidak Seksi, Eksportir Udang Fokus Garap Dalam Negeri
jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) pada tahun iniberfokus menggarap pasar dalam negeri.
Sebab, menurut para eksportir, pasar udang di AS tidak lagi menguntungkan.
Oleh karena itu, mereka akan serius menggarap pasar domestik yang selama ini kontribusinya hanya sekitar satu persen.
BACA JUGA: KLHK Pastikan Reekspor 38 Kontainer Berisi Limbah Plastik Mengadung B3
Ketua Umum AP5I Budhi Wibowo mengatakan, suplai yang berlebih membuat harga udang di pasar internasional turun.
Khususnya AS yang menjadi tujuan 65,78 persen atau 129.900 ton ekspor udang. Mau tidak mau, AP5I harus mencari pasar ekspor baru. Di antaranya, Eropa Timur dan Amerika Selatan.
”Seperti di Brasil, ada permintaan untuk produk value added. Bahkan, produk Thailand dan Vietnam sudah masuk ke sana,” paparnya, Selasa (2/7).
Selain itu, strategi utama AP5I adalah memperbesar penjualan di pasar lokal. ”Hingga tiga tahun ke depan, minimal kontribusi pasar lokal bisa sampai sepuluh persen,” jelas Budhi.
Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) pada tahun iniberfokus menggarap pasar dalam negeri.
- Begini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Agar Berorientasi Ekspor
- Ini Tujuan Bea Cukai Berpartisipasi dalam Program Pemberdayaan UMKM di Indonesia
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini
- Mantap, 140 Ton Komoditas Pinang Asal Pariaman Diekspor ke Pasar India
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua