Pasar Dihantui Dua Momok Besar, Rupiah Selasa Pagi Anjlok 40 Poin
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan dua hal mempengaruhi nilai tukar (kurs) rupiah pada Selasa (15/6) pagi.
Pada pukul 10.10 WIB rupiah melemah 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp 14.243 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.203 per USD.
Menurutnya, rupiah melemah akibat bayang-bayang wacana kebijakan pengetatan monetere bank sentral Amerika Serikat atau The Fed.
"Selain itu kekhawatiran kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang bisa memicu pengetatan aktivitas ekonomi lebih lanjut," kata Ariston di Jakarta, Selasa
Kendati demikian, Ariston menilai, rupiah masih mampu bertahan karena membaiknya minat pasar. Hal itu ditandai dengan positifnya indeks saham AS semalam dan indeks saham Asia pagi ini.
"Pasar tidak sepenuhnya meyakini ada perubahan kebijakan di bank sentral AS dalam waktu dekat," ujar Ariston.
Tekait rilis data neraca perdagangan Indonesia Mei 2021, Ariston menyebut, apabila surplusnya melebihi sebelumnya, juga akan menahan pelemahan rupiah.
"Bagkan rupiah mungkin bisa menguat," ungkapnya.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan dua hal mempengaruhi nilai tukar (kurs) rupiah pada Selasa (15/6) pagi.
- Awal Tahun, USD Hari Ini Masih Bertengger di Rp 16 Ribuan, Kapan Turun?
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Gandeng ASDP, BI Perkuat Distribusi Rupiah sampai ke Pelosok Negeri
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika