Pasar Dunia Lesu, Industri Kelapa Terdampak Langsung
jpnn.com, JAKARTA - Alit Pirmansyah, Market and Statistic Officer International Coconut Community (ICC), mengatakan kondisi produk turunan kelapa saat ini mengalami penurunan.
"Hal ini merupakan dampak melemahnya perekonomian global terutama di Eropa, China dan Amerika," ujar Alit Pirmansyah, dalam keterangannya, Kamis (5/10).
Menurut Alit, lanjutan dari pandemi dengan adanya perang di Eropa antara Ukraina dan Russia juga berpengaruh bagi pemasaran produk kelapa.
Perang ini memunculkan pelemahan dalam sisi daya beli dari negara-negara Eropa dan perekonomian global sehingga berpengaruh terhadap penurunan permintaan.
"Produk kelapa yang masuk kategori produk non-esensial terdampak. Pada tahun lalu mengalami penurunan di atas 10% dari sisi nilai maupun volume perdagangan internasional," tutur Alit.
Pada tahun ini, diperkirakan di kisaran 10% untuk penurunan perdagangan produk-produk turunan kelapa di tingkat global.
"Saya tekankan sekali lagi ini secara umum. Karena memang untuk produk-produk turunan kelapa ini banyak sekali dan memang akan ada produk-produk tertentu yang tetap mengalami kenaikan," jelas Alit.
El Nino yang sedang melanda dunia juga berdampak kepada kelapa. Menurunnya permukaan laut menyebabkan Terusan Panama susah dilalui, dampaknya biaya logistik produk ekspor (termasuk turunan kelapa) akan lebih mahal, karena kapal dengan tujuan Amerika harus memutar atau melakukan upaya lain.
Kondisi pasar dunia yang lesu berdampak langsung pada industri kelapa tanah air.
- Kara Pormosikan Potensi Kuliner Nusantara di FiA 2024
- Redakan Flu dengan Mengonsumsi 3 Buah Segar Ini
- Kara Borong Penghargaan Indonesia Original Brand Award 2024
- Berkontribusi di Industri Kelapa, Sambu Group Raih Penghargaan dalam Cocotech 2024
- Pemerintah Dorong Riset dan Pengembangan untuk Mendongkrak Produksi Kakao Serta Kelapa
- Amerika Rayakan Terbitnya Surat Penangkapan Pejabat Militer Rusia