Pasar E-Commerce Bakal Tembus Rp 145 Triliun
Biaya logistik di Indonesia bisa mencapai 24 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Sementara itu, di Malaysia maupun Singapura, biaya logistik hanya mencapai 14–15 persen terhadap PDB.
’’Kalau kita bisa saving dari 24 persen menjadi 20 persen saja, berarti empat persen dikalikan PDB,’’ terang Sigit.
Kerja sama dengan platform e-commerce maupun transportasi daring di Indonesia diharapkan bisa memangkas waktu dan biaya pengiriman untuk menekan ongkos logistik.
Pihaknya berencana membuat platform aplikasi layanan pengiriman bernama GO Express.
Dengan aplikasi tersebut, pelanggan tinggal mengisi alamat tujuan barang yang akan dikirimkan.
’’Kami bisa minta dia ambil barang dari rumah untuk dibawa ke gudang kami,’’ jelas Sigit.
Barang pun bisa diambil dengan transportasi termurah yang saat itu tersedia untuk menekan biaya.
Direktur Kargo PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Sigit Muhartono mengatakan, bisnis kargo perseroan meningkat sejak 2016.
- Garuda Indonesia Berencana Menambah 15 hingga 20 Pesawat Tahun Depan
- Tempo Scan Luncurkan Total Care Men untuk Pria Aktif dan Maskulin
- Generasi Taruna
- J&T Express Gelar J&T Connect Preneur Summit, Undang 500 UMKM secara Nasional
- Mulai Desember 2024, Garuda Indonesia Bakal Turunkan Harga Tiket Rute Domestik
- Garuda Indonesia dan Pusat Fertilitas Alpha IVF & Women’s Specialists Kuala Lumpur Teken Kerja Sama