Pasar Fluktuasi, Trader Pilih Profit Taking

jpnn.com - JAKARTA-Fluktuasi market masih akan membayangi lalu lintas perdagangan saham September. Pemicunya, berporos pada rencana Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan (Fed Rate). Kondisi tersebut bakal dimanfaatkan pelaku pasar (trader) untuk melakukan aksi profit taking.
Kepala Riset Daewoo Securities Indonesia Taye Shim menyebut, faktor The Fed akan menjadi alasan kuat investor menuntaskan hajatan ambil untung. Sebab kalau tidak, pemodal kemungkinan besar bakal kehilangan momentum. Dan, timing tidak pernah datang dua kali. Jadi, pilihannya bertindak atau membiarkan potensial gain melintas.
Apalagi, sambung Taye Shim, sejak awal tahun, indeks harga saham gabungan (IHSG) tumbuh pesat. Tidak ada opsi paling menarik kecuali melakukan reposisi terhadap sejumlah portofolio saham.
Kalau pun tidak, investor dipaksa bertindak konservatif. “Itu kemudian bakal memicu gerak perdagangan saham bulan ini cenderung sideways,” bebernya di Jakarta kemarin.
Ada sejumlah dalih bagi The Fed menaikkan suku bunga September. Situasi itu amat menantang menyusul berbarengan dengan pesta demokrasi negara super power tersebut. November pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) bakal menjadi pertaruhan investor. “Secara price, investor domestik telah menyesuaikan dengan kenaikan Fed rate,” imbuhnya.
Akhir Agustus, petinggi The Fed mengklaim pertumbuhan ekonomi Amerika semakin kuat. Data itu menjadi barometer dan basis untuk menaikkan suku bunga. Itu sedikit memberi goncangan terhadap market global. Indeks Manufacturing PMI Tiongkok Agustus menunjuk penguatan setelah terkontraksi bulan sebelumnya.
“Selanjutnya, tingkat inflasi rendah di Eropa dan Jepang, serta krisis politik di Brazil menjadi perhatian investor,” ulas Analis Reliance Securities Robertus Yanuar Hardy.
Sepanjang Agustus terjadi deflasi 0,02 persen dengan inflasi tahunan mencapai 2,79 persen terendah sejak 2009. Kalau Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga, juga akan mempertimbangkan faktor penguatan dolar Amerika Serikat (USD).
JAKARTA-Fluktuasi market masih akan membayangi lalu lintas perdagangan saham September. Pemicunya, berporos pada rencana Federal Reserve (The Fed)
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang