Pasar Ketakutan pada Lockdown China, Harga Minyak Dunia Merosot
jpnn.com, JAKARTA - Harga minyak dunia merosot sekitar enam persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).
Harga minyak dunia ambruk lantaran kekhawatiran pada berlanjutnya penguncian Covid-19 di China dan prospek permintaan minyak.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli, anjlok USD 6,45 atau 5,7 persen, menjadi USD 105,94 per barel.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Juni jatuh USD 6,68 atau 6,1 persen, menjadi ditutup di USD 103,09 per barel.
Kedua kontrak acuan minyak telah naik sekitar 35 persen sepanjang tahun ini.
Presiden Lipow Oil Associated Andrew Lipow mengatakan pasar keuangan global telah ketakutan oleh kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan resesi karena penguncian Covid-19 yang lebih ketat dan lebih luas di China.
Pasalnya, lockdown China menyebabkan pertumbuhan ekspor yang lebih lambat di ekonomi nomor dua dunia itu pada April.
"Penguncian Covid-19 di China berdampak negatif pada pasar minyak, yang dilanda aksi jual bersamaan dengan ekuitas," kata Andrew Lipow di Houston.
Harga minyak dunia merosot sekitar enam persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia
- Dubes Lutong: Arahan Presiden Prabowo Bikin Indonesia-China Makin Mesra
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Pameran Film Tiongkok 2025 Sukses Digelar, Mempererat 75 Tahun Hubungan Diplomatik
- Hebat, Ekonomi China Tumbuh 5,4 Persen di Penghujung 2024