Pasar Mamin Terus Tumbuh
Senin, 05 November 2012 – 00:26 WIB
Diuraikan, untuk mengantisipasi pertumbuhan tersebut, kalangan produsen beramai-ramai melakukan ekspansi atau perluasan pabrik. Seperti pabrik yang bergerak di sektor pengolahan makanan setengah jadi sampai makanan jadi.
"Sebagian besar investasi dilakukan oleh perusahaan skala menengah sampai besar. Nilai investasi tiap perusahaan berbeda-beda, tergantung kebutuhan. Apakah menyeluruh dari hulu ke hilir, misalnya ekspansi pabrik pengolahan atau sekadar packaging," terang Yapto.
Menurutnya, pertumbuhan investasi tersebut cukup baik untuk menghadang makanan minuman impor. Diperkirakan, saat ini dari total pasar makanan minuman, sekitar 25 persen di antaranya diisi oleh produk impor. "Nah dengan berinvestasi berarti industri dalam negeri siap bersaing dengan produk asing," tandasnya.
Berdasar catatan badan penanaman modal investasi di sektor makanan minuman meningkat tajam pada tahun ini. Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim Warno Harisasono mengatakan sampai triwulan ketiga lalu investasi di sektor makanan minuman sudah mencapai Rp 17,39 triliun. Atau, mencapai separo dari total investasi, yakni 52,6 persen dari total investasi asing dan dalam negeri yang mencapai Rp 36,71 triliun.
SURABAYA - Pasar makanan minuman dalam negeri terus tumbuh tiap tahun. Diyakini pasar mamin bisa mencapai 5-10 persen sejalan dengan meningkatnya
BERITA TERKAIT
- Begini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Agar Berorientasi Ekspor
- Bank Mandiri Bersama 3 BUMN Salurkan Bantuan bagi Putra Putri TNI & Polri
- Ini Tujuan Bea Cukai Berpartisipasi dalam Program Pemberdayaan UMKM di Indonesia
- Grup RS Siloam Punya Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Mantap! Epson Borong Penghargaan di Ajang Good Design Awards 2024
- Menjelang Munas DEKOPIN, Siapa yang Layak Memimpin?