Pasar Masih Berburu Aset Minim Risiko, Rupiah pun Tak Tertolong
jpnn.com, JAKARTA - Aset berisiko masih dalam tekanan kuat, ketika pasar masih memburu aset investasi berisiko rendah atau safe haven, imbas penyebaran virus corona yang makin meluas.
Jumat (28/2) pagi, rupiah bergerak melemah 65 poin atau 0,46 persen menjadi Rp 14.090 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.025 per dolar AS.
"Sentimen kelihatannya masih belum membaik. Tekanan terhadap aset berisiko karena peningkatan penyebaran wabah virus Clcorona di luar China, masih besar," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta.
Tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terus merosot, bahkan sempat menyentuh 1,235 persen yang merupakan level terendah sepanjang masa.
"Ini mengindikasikan banyak yang membeli obligasi tersebut untuk mengamankan nilai aset," ujar Ariston.
Ariston memprediksi rupiah hari ini masih berpotensi tertekan di kisaran Rp 14.000 per dolar AS hingga Rp 14.100 per dolar AS.
"Rupiah berpotensi melemah karena belum ada sentimen baru," katanya.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi juga memprediksi rupiah hari ini masih berpotensi tertekan di kisaran Rp 13.960 per dolar AS hingga Rp 14.060 per dolar AS.
Aset berisiko masih dalam tekanan kuat, ketika pasar masih memburu aset investasi berisiko rendah atau safe haven, imbas penyebaran virus corona yang makin meluas.
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Rupiah Hari Ini Terkerek Pelantikan Presiden Prabowo Subianto
- Rupiah Hari Ini Melorot Lagi, Harga Emas Makin Meroket!
- Rupiah Melemah Lagi saat Menunggu Rilis Data PDB Amerika Serikat
- Pagi ini Rupiah Melemah Rp16.368 per Dolar AS
- Terdampak The Fed, Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat