Pasar Masih Kecil, Risiko Perbankan Syariah Aman
jpnn.com, SAMARINDA - Risiko kredit dan likuiditas perbankan syariah di Kalimantan Timur pada triwulan kedua 2018 berada di level yang aman.
Nonperforming financing (NPF) syariah tercatat hanya sebesar 4,16 persen.
Angka itu lebih rendah dibandingkan perbankan konvensional yang tercatat sebesar 5,14 persen.
Sementara itu, risiko likuiditas perbankan syariah pada triwulan kedua 2018 tercatat sebesar 15,75 persen.
Angka tersebut berada di atas perbankan konvensional yang sebesar 9,12 persen.
“Namun, risikonya yang kecil juga diimbangi dengan kinerjanya yang masih sangat terbatas,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Muhamad Nur, Kamis (18/10).
Dari total pangsa pasar perbankan, segmen syariah hanya mendapat jatah 2,5 persen.
Porsi itu lebih kecil dibanding rasio nasional di posisi 5,7 persen. Indeks literasi bank syariah hanya 8,1 persen.
Risiko kredit dan likuiditas perbankan syariah di Kalimantan Timur pada triwulan kedua 2018 berada di level yang aman.
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Malam-malam, KPK Menggeledah Kantor BI, Ada Kasus Korupsi Apa?
- BI Melaporkan Utang Indonesia Menurun, Berikut Perinciannya