Pasar Meningkat, Pemain Baru Rokok Elektrik Bermunculan

jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei Statista Consumer Insights menyebutkan, pengguna rokok elektrik atau vape di Indonesia tembus hingga 25 persen.
Angka itu, jauh lebih tinggi daripada pengguna rokok elektrik di berbagai negara seperti Swiss, Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada.
Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 juga menyatakan, pengguna rokok elektronik termasuk vape, pod, vapour, electrosmoke, dan sebagainya meningkat dari semula 0,3 persen di 2011 menjadi 3 persen pada 2021.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), nilai dagang rokok elektrik pada 2023 lalu mencapai USD 354,81 juta. Untuk penggunanya ditaksir mencapai lebih dari 6 juta orang.
"Pods dan disposable pods biasanya jadi pilihan mereka yang beralih dari rokok konvensional," kata Direktur Operasional NXG Indonesia, Freddy, Kamis (19/12).
Pertumbuhan industri rokok elektrik tidak lepas dari perkembangan teknologi yang menyertainya belakangan ini. Produk-produk baru muncul dibekali dengan beragam fitur seperti pengaturan udara, banyaknya varian rasa, hingga desain yang menarik menjadi perhatian konsumen.
Tak mengherankan jika pemain industri rokok elektrik juga terus bertambah. Terbaru, NXG Indonesia mengusung NXG POD dengan 19 varian rasa premium dan NXG NEO dengan 7 varian rasa.
"Rokok elektrik punya sensasi mirip-mirip rokok, tetapi tanpa asap berbahaya dan tanpa bau menyengat yang bikin nggak nyaman orang sekitar," ucapnya.
Pasar meningkat, pemain baru rokok elektrik bermunculan, salah satunya NXG Indonesia
- Misinformasi Tentang Bahaya Rokok Elektronik Terus Meningkat
- Perkembangan Industri Rokok Elektrik Perlu diimbangi Edukasi dan Regulasi
- Beralih ke Produk Tembakau Alternatif Bisa Jadi Opsi Bagi Perokok Konvensional
- Begini Kata Ahli soal Keterkaitan Tembakau Alternatif dengan Peluang Berhenti Merokok
- Oyoy Godplant Makin Aktif di Dunia Bisnis, Kini Mulai Garap Industri Vape
- Selandia Baru Menuju Negara Tanpa Rokok 2025, Indonesia Juga Bisa