Pasar Mobil Bekas Ternyata Terus Tumbuh
jpnn.com - PENURUNAN pasar otomotif nasional awal tahun ini tidak dirasa bursa mobil bekas di Surabaya. Saat ini, pusat penjualan mobil bekas itu justru mengalami pertumbuhan hingga 25 persen kuartal pertama 2015.
Wakil Ketua Bursa Mobil Surabaya Budi Djaja mengatakan, kemerosotan pasar mobil baru tidak berpengaruh pada bisnisnya. Bahkan, kenaikan harga mobil baru menjadi peluang bagi penjualan mobil bekas.
"Siklusnya itu kan awal tahun ada kenaikan harga mobil. Kondisi itu mempengaruhi orang untuk mengambil mobil bekas," katanya disela peresmian diler Bursa Mobil Bekas di BG Junction kemarin (1/4).
Dia menyampaikan, pembelian mobil baru yang harus inden menjadi salah satu pemicunya. Selain itu, peran leasing turut memudahkan konsumen untuk mencicil. Tercatat, saat ini sekitar 70 persen pembeli memilih kredit dan sisanya tunai.
Menurut Budi, keuntungan membeli mobil bekas jika dijual lagi kerugian hanya 10"15 persen. Berbeda dengan mobil baru yang bisa mencapai 30 persen. Sedangkan, selisih bunga antara keduanya kecil, yakni sekitar 0,5 persen. Namun, selisih harga belinya sebesar 25"35 persen.
Budi mengungkapkan, untuk memperkuat pasar pihaknya tidak hanya menambah showroom, tapi juga memperpanjang waktu kerja. "Di sini (BG Junction, Red) kami buka sampai jam sembilan malam. Tujuannya untuk melayani konsumen yang biasanya sibuk kerja," tuturnya.
Sementara kehadiran mobil murah ramah lingkungan (LCGC) dinyatakan tidak berdampak pada pasar mobil bekas. Pasalnya, masyarakat sekarang dinilai sudah pintar dan jelih dalam memilih mobil. Sehingga konsumen tetap melihat kualitas barang dalam memutuskan pembelian. (ias/tia)
PENURUNAN pasar otomotif nasional awal tahun ini tidak dirasa bursa mobil bekas di Surabaya. Saat ini, pusat penjualan mobil bekas itu justru mengalami
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024