Pasar Modal Konsolidasi Portofolio
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) belum bisa keluar dari tekanan. Menghadapi bulan Mei yang memiliki tren negatif, kemarin IHSG turun tipis 2,069 poin (0,042 persen) ke level 4.891,079. Sebaliknya indeks LQ45 naik tipis 0,26 poin (0,03 persen) ke posisi 829,60.
Analis PT Anugerah Sekurindo Indah Bertoni Rio mengatakan, pada perdagangan kemarin indeks gagal bertahan di atas psikologis 4.900 dibebani depresiasi rupiah. Hal ini gara-gara dolar Amerika Serikat (AS) langka akibat tingginya permintaan USD dibandingkan rupiah.
"IHSG besok (hari ini) diprediksi bergerak fluktuaktif cenderung menguat di kisaran 4.870"4.931. Perhatikan saham yang memberikan cum dividen hari Senin pekan depan," ungkapnya kemarin.
Director of Investment PT Valbury Asia Asset Management Andreas Yasakasih mengatakan, ungkapan "sell in May and go away" memang merupakan tradisi investor, terutama pemodal besar sebagai momen konsolidasi.
"Mei memang biasanya konsolidasi. Mereka lihat kondisi keuangan dari laporan-laporan. Kondisi fundamental seperti apa, baik fundamental emiten maupun makroekonomi," ujarnya kemarin.
Tahun ini, tradisi itu dinilai masih terjadi meskipun tidak akan berlangsung dalam jumlah signifikan. Sebab ada faktor kekhususan, yaitu pemilu yang memunculkan harapan baru.
Terlebih pemilu legislatif berjalan lancar. "Sekarang ada dukungan eforia pemilu. Tapi memang biasanya seperti itu di Mei, orang lihat dulu seperti apa ke depan," kata Andreas.
Meski begitu, faktor pemilu juga berdampak ganda. Selain memunculkan ekspektasi baru, sebaliknya juga menciptakan ketidakpastian setidaknya sampai digelarnya pemilu presiden.
"Saya melihat asing masih wait and see. Mereka jual tidak besar banget, beli juga tidak besar banget. Trennya memang masih beli tetapi tidak besar," terusnya.
Frekuensi perdagangan kemarin mencapai 236.063 kali dengan volume 4,193 miliar lembar senilai Rp 6,075 triliun. Sebanyak 164 saham naik, 136 turun, dan 197 stagnan. Investor asing melakukan pembelian bersih (foreign net buy) Rp 28,8 miliar. Nilai tukar rupiah melemah ke level Rp 11.608 per USD dibandingkan Rp 11.590 dibandingkan penutupan sebelumnya (kurs tengah BI).
Indeks bursa Asia pada perdagangan kemarin ditutup beragam. Indeks Straits Times naik 25,92 poin (0,80 persen) ke 3.283,93. Indeks Nikkei 225 turun 141,28 poin (0,97 persen) ke 14.404,99. Indeks Hang Seng menguat 53,16 poin (0,24 persen) ke 22.562,80. Indeks Composite Shanghai terkoreksi 10,35 poin (0,50 persen) ke level 2.057,03. (gen/oki)
Rekom:
WIKA Wijaya Karya 2.220 2.215 2.315
WS KT Waskita Karya 760 760 780
MAIN Ma lindo Feedmill 3.085 3.080 3.120
JPFA Japfa Comfeed 1.340 1.340 1.370
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) belum bisa keluar dari tekanan. Menghadapi bulan Mei yang memiliki tren negatif, kemarin IHSG turun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi