Pasar Murah Jelang Pilgub Kalteng Menuai Sorotan, Bawaslu Harus Jeli Lakukan Pengawasan
jpnn.com, PALANGKA RAYA - Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Iqbal Kholidin menyoroti aksi bagi-bagi sembako yang terus digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng).
Ribuan paket sembako terus disebar ke seluruh penjuru wilayah di Kalteng oleh Gubernur Sugianto Sabran.
Bantuan paket sembako yang disalurkan tersebut terdiri dari beras 10 kg, gula 1 kg, dan minyak goreng 1 liter dengan nilai Rp198.500 per paket.
Setiap penerima paket sembako mendapat subsidi dari Pemprov Kalteng sebesar Rp 178.500, sehingga masyarakat hanya “perlu” menebus sebesar Rp 20 ribu per paketnya.
Namun kejanggalannya, uang tebus sebesar Rp 20 ribu tersebut kemudian disubsidi Sugianto Sabran, sehingga masyarakat bisa mendapatkannya secara gratis.
Kegiatan yang dilakukan pada masa kampanye ini dinilai rawan konflik kepentingan.
Terlebih, salah seorang peserta Pilgub Kalteng merupakan kakak kandung Sugianto Sabran, sosok yang kini menjabat gubernur.
Sugianto Sabran berdalih aksi bagi-bagi sembako yang dikemas dengan pasar murah tersebut demi mengendalikan inflasi dan menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok bahkan untuk mencegah stunting.
Peneliti Perludem Iqbal Kholidin meminta Bawaslu jeli melakukan pengawasan terutama terkait kegiatan pembagian bansos menjelang Pilgub Kalteng
- Ini Upaya Bea Cukai Memperbaiki Pelayanan dan Pengawasan Sepanjang 2020-2024
- Willy Yoseph Cabut Permohonan PHPU Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran Tunggu Dilantik
- DKPP Periksa Ketua-Anggota KPU, Ini Perkaranya
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Lewat Kampanye Ini, Prestine8.6+ Ajak Masyarakat Memulai Gaya Hidup Sehat
- Bea Cukai Tanjung Perak Perkuat Kolaborasi untuk Optimalkan Pengawasan dan Penegakan Hukum