Pasar Otomotif Jatim Tertinggal
Sabtu, 27 Agustus 2011 – 12:26 WIB
JAKARTA - Pasar otomotif di Jawa Timur (Jatim) terancam semakin lesu. Pertumbuhan penjualan tahun ini berada di bawah rata-rata nasional dan jauh di bawah angka daerah berkembang lain akibat pemberlakuan pajak Bea Balik Nama (BBN) sebesar 15 persen atau tertinggi se Indonesia sejak awal tahun ini. Joko menilai bahwa praktik membeli kendaraan dari daerah lain sudah terjadi. Itu dilakukan sebagai upaya efisiensi terlebih jika membeli dalam jumlah banyak. Sehingga ada potensi muncul plat nomor kendaraan dari luar wilayah namun berdomisili di Jatim.
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM), Joko Trisanyoto, mengatakan penurunan pasar di Jatim paling terlihat pada kuartal pertama 2011. Saat itu Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) turun 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang menandakan turunnya demand. Padahal, pada saat yang sama pasar otomotif secara nasional mengalami kenaikan 41,2 persen.
Baca Juga:
Pada kuartal kedua, pasar otomotif secara keseluruhan mengalami penurunan akibat bencana gempa dan tsunami di Jepang. "Kuartal kedua itu masa sulit. Sekarang (kuartal ketiga) tetap masih di bawah (daerah) yang lain walaupun gap-nya sudah tidak sebesar awal tahun," ungkapnya kepada Jawa Pos, kemarin.
Baca Juga: