Pasar Produk Didominasi Cina, Indonesia Catat Defisit
Selasa, 01 Februari 2011 – 19:47 WIB
JAKARTA - Barang-barang produksi impor Cina membanjiri pasar Indonesia sepanjang tahun 2010. Negara Tirai Bambu ini menjadi negara pemasok barang impor terbesar, disusul Jepang dan Singapura. Indonesia pun mencatat defisit neraca perdagangan terbesar dengan Cina yakni mencapai USD 5,6 miliar. Dijelaskan, nilai impor Indonesia pada Desember 2010 tercatat sebesar USD 13,09 miliar. Sedangkan sepanjang tahun 2010, nilai impor mencapai USD 135,61 miliar, atau meningkat 40,05 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar USD 96,83 miliar.
Namun, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/2), Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, tidak perlu ada yang khawatir perihal ini. Karena katanya, besarnya barang-barang impor ke Indonesia, bukan hanya untuk satu jenis barang saja dan bukan merupakan barang jadi.
Baca Juga:
"Defisit terbesar 2010 memang dengan Cina, (yakni) USD 5,6 miliar, mengalahkan surplus dengan AS. Tapi jangan khawatir dan berpikir negatif, (soal) besarnya impor dari Cina. Karena barangnya lebih besar barang modal, tapi usahanya di sini. Jadi investasi Cina di Indonesia juga meningkat," kata Rusman.
Baca Juga:
JAKARTA - Barang-barang produksi impor Cina membanjiri pasar Indonesia sepanjang tahun 2010. Negara Tirai Bambu ini menjadi negara pemasok barang
BERITA TERKAIT
- Melangkah Maju Menjadi Satu, PT BGR Logistik Indonesia Rayakan HUT ke-3
- 56% Bisnis di Indonesia jadi Korban Fraud Digital, 4 Langkah Penting ini Perlu Diambil
- Konsisten Terapkan Produk Halal, Ajinomoto Raih Penghargaan IHATEC
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar