Pasar Properti Nonresidensial Bakal Pulih
“Kalau punya sekarang sebagai aset, saat ekonomi membaik harga jual akan semakin tinggi. Seiring dengan tingginya permintaan gedung untuk perkantoran atau usaha lainnya,” ungkap Arief.
Saat ini, tambah dia, tidak ada rangsangan besar yang dapat memacu kinerja ekonomi di daerah, seperti halnya bisnis batu bara.
Bahkan, bisnis seperti bidang retail pun, tutur dia, tengah terseok-seok.
Kini potensi pasar properti nonresidensial justru datang dari kalangan pemerintah. Sebab, pada segmen ini, proyek masih mungkin berjalan dari tahun ke tahun.
“Untuk tahun ini, kita bisa melihat enam bulan ke depan. Kalau pertumbuhannya positif, sepanjang tahun akan mengalami peningkatan terus,” katanya memperkirakan.
Arief menilai, saat ini, pembeli memang belum banyak. Namun, penyewa jangka pendek masih ada.
Jadi, masih banyak potensi untuk nonresidensial tetapi tak banyak seperti dulu.
“Tapi sekali lagi, sangat baik dijadikan aset. Karena semakin lama harga jual gedung perkantoran atau ruko akan semakin tinggi,” tegasnya. (ctr/man/k8)
Ketua Real Estate Indonesia (REI) Kaltim Arief Rahman Hasyim mengatakan, masih ada sedikit harapan untuk bangunan nonresidensial tahun ini.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Fasilitas di Arandra Residence Kini Semakin Lengkap dengan Hadirnya Superindo
- Berpengalaman 19 Tahun, Safira Group Wujudkan Hunian Impian di Solo Raya
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Vasanta Group Luncurkan Hunian untuk Keluarga Muda, Pemandangan Tepi Danau
- Optimisme Kondisi Ekonomi Nasional Dukung Kinerja Positif Industri Properti
- Sektor Properti Indonesia Bertumbuh, LPKR Pacu Penjualan Produk Andalan