Pasar Rokok Ilegal Sebaiknya Diisi Sigaret Kretek Tangan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Gabungan Perusahaan Rokok (Gapero) Jawa Timur Sulami Bahar mengatakan, Bea Cukai berhasil menurunkan peredaran rokok ilegal menjadi tujuh persen pada 2018 dari yang sebelumnya 12,14 persen.
Penurunan tersebut sebanding dengan 18 miliar batang rokok.
“Lima persen yang ditinggalkan rokok ilegal dapat diisi dengan produk legal, terutama sigaret kretek tangan (SKT) golongan kecil dan menengah. Sebab, harganya tidak terpaut jauh dengan rokok ilegal,” ucap Sulami, Selasa (16/10).
Meski demikian, harus ada pelonggaran batasan produksi dari pemerintah agar SKT bisa mengisi kekosongan pasar.
Pelonggaran batasan produksi akan membuat SKT bisa menyerap tenaga kerja tambahan.
“SKT perlu diberi kesempatan untuk mengisi pasar yang tadinya diisi oleh produk ilegal. Caranya dengan dilonggarkan batasan produksinya, terutama untuk golongan II dan III yang merupakan industri kecil dan menengah,” terang Sulami.
Sementara itu, anggota Komisi XI Misbakhun mengatakan mengatakan pemerintah perlu memberikan insentif kepada industri SKT, terutama golongan kecil dan menengah.
Bentuk insentif yang diperlukan adalah relaksasi batasan jumlah produksi.
Ketua Gabungan Perusahaan Rokok (Gapero) Jawa Timur Sulami Bahar mengatakan, Bea Cukai berhasil menurunkan peredaran rokok ilegal menjadi tujuh persen pada 2018
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal
- Bergerak di Jepara, Tim Penindakan Bea Cukai Kudus Temukan Rokok Ilegal Sebanyak Ini
- Tegas, Bea Cukai Banjarmasin Musnahkan Jutaan Batang Rokok Ilegal
- Bea Cukai Kudus Tindak Ratusan Ribu Rokok Ilegal di Jepara
- Bea Cukai Jayapura Musnahkan Barang Hasil Penindakan Sepanjang 2024, Ada Rokok Ilegal
- Bea Cukai dan Polri Gagalkan Pengiriman Rokok Ilegal di Surabaya