Pasar Senen, Pasarnya Orang Batak di Jakarta

Pasar Senen, Pasarnya Orang Batak di Jakarta
Alex Jhonson, pedagang buku di Pasar Senen, menunjukkan buku berjudul 'Asal Mula Danau Toba'. Foto: Soetomo Samsu/JPNN
Sudah 10 tahun Umar berdagang di Pasar Senen. Dia bisa 'masuk' ke situ, karena dibawa oleh kenalannya yang sudah lama jualan di pasar terkenal itu. "Saya orang Medan, di sini sudah banyak saudara. Di sini hampir semuanya orang Batak," katanya.

Umar mengaku tidak tahu persis bagaimana ceritanya hingga bisa hampir semua pedagang di Pasar Senen Inpres itu orang Batak. Dia hanya menduga, model saling membawa kenalan sesama orang Batak, secara berantai, yang menjadikan pasar itu seolah menjadi milik orang Batak.

Pelacakan koran ini dari data tertulis,  Pasar Senen dibuka oleh Yustinus Vinck pada tahun 1733. Selain Pasar Senen, Vinck juga membuka Pasar Tanah Abang.

Setelah zaman kemerdekaan hingga tahun 1975, Senen menjadi pusat perdagangan terkemuka di Jakarta. Pada tahun 1974 terjadi tragedi Malari yang memporakporandakan Pasar Senen. Aksi mahasiswa yang dipimpin Hariman Siregar saat itu, marah atas kebijakan ekonomi Indonesia yang dinilai bergantung pada Jepang. Saat itu, Pasar Senen merupakan simbol dari penjualan produk-produk Jepang.

BAGI warga Batak yang sudah lama tinggal di Ibukota, pastilah sudah cukup akrab dengan keberadaan pasar Senen. Bagaimana tidak, khusus blok Pasar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News