Pasar Sepatu Domestik Turun Hingga 60 Persen
jpnn.com, SURABAYA - Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jawa Timur menilai kondisi pasar sepatu dalam negeri mengalami penurunan hingga 50-60 persen.
Ketua Aprisindo Jatim Winyoto Gunawan menuturkan, sampai saat ini pihaknya masih belum mengetahui faktor penurunan tersebut.
Akan tetapi, biaya produksi cukup tinggi. Biaya itu memengaruhi kompetitifnya barang-barang impor.
BACA JUGA: Asuransi Jiwa Sinarmas Bidik Premi Bersih Rp 6,342 Triliun
Pihaknya melihat masih banyak barang impor yang masuk ke dalam negeri. Menurut dia, hal itu sangat memengaruhi penjualan alas kaki.
"Selama ini barang-barang impor masih menyaingi barang-barang dalam negeri sehingga mahalnya ongkos produksi. Momen pemilu kemarin membuat mereka tidak membeli barang begitu banyak. Mungkin faktor-faktor tersebut. Saya juga tidak tahu persisnya bagaimana," terangnya, Jumat (21/6).
Padahal, kelesuan dalam negeri ini akan mengganggu perusahaan alas kaki yang nonekspor.
Sebab, perusahaan ekspor masih akan tertolong dengan kinerja menjual barang ke luar negeri.
Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jawa Timur menilai kondisi pasar sepatu dalam negeri mengalami penurunan hingga 50-60 persen.
- Kakek di Blitar Tewas, Penyebab Kematiannya Masih Misterius
- Banjir di Jember, Ratusan Rumah Terendam dan Mobil Terseret Air
- Gelar Aksi di Mabes Polri, Mahasiswa Tuntut Oknum Polisi Terlibat Bisnis Rokok Ilegal di Malang Diperiksa
- KPK Sita 3 Unit Bangunan & Tanah Senilai Rp 8,1 Miliar terkait Kasus Dana Hibah Jatim
- Sukses Jalani Program Diet Khusus, 60 Polisi Trenggalek Diganjar Penghargaan
- Balita Terseret Arus di Surabaya Belum Ditemukan